Kamis, 17 September 2020
Senin, 07 September 2020
YANG TERSIRAT
Apakah Tuhan apakah Engkau sakit, lapar dan haus ?
Dalam sebuah hadis qudsi Allah swt berfirman, “Wahai anak Adam! Aku sakit mengapa engkau tidak menjenguk-Ku, ia berkata: Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam. Allah berfirman: Engkau tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di dunia, akan tetapi engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya sungguh engkau akan dapati Aku di sisinya.”
“Wahai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu, mengapa engkau tidak memberi-Ku? Orang itu berkata: Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi-Mu makan sedangkan engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah berfirman: Engkau mengetahui ada dari hamba-Ku yang kelaparan dan engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapati Aku di sisinya.”
“Wahai anak Adam Aku meminta minum padamu sedang engkau enggan memberi-Ku minum. Ia berkata: Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah menjawab: Seseorang meminta minum padamu dan engkau tak memberinya, sekiranya engkau memberinya minum niscaya engkau dapati Aku di sisinya.” (HR. Muslim)
Jumat, 31 Juli 2020
ikhlas dalam menuntun bukan menuntut
Ternyata selama ini saya keliru, bahkan mungkin salah besar dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Dan bisa jadi ini juga dialami banyak orang. Menuntut, ya kita selalu menuntut agar pasangan kita lebih baik dan sesuai harapan kita, padahal sejatinya sebagai manusia tentu kita banyak kekurangan.
Dalam satu kesempatan tanpa sengaja saya menonton sebuah tayangan di youtube , cerita tentang sepasang suami istri yang begitu harmonis. Rahasianya menurut mereka adalah merubah ego untuk menuntut menjadi kesadaran untuk menuntun. Maksudnya apa? Maksudnya sebagai suami tugasnya adalah menuntun istri bila ada sikap dan ucapannya yang kurang berkenan, memberinya teladan yang baik agar perlahan lahan sikap dan ucapannya menjadi lebih baik. Begitu pula sebaliknya. Dalam kesempatannyang lain bisa jadi kita sebagai suami yang bersikap kurang berkenan maka sang istri menuntun suaminya dengan nasehat yang lembut dan penuh kasih sayang. Tentu saja ini bukan sesuatu yang mudah, diperlukan kesabaran dan keikhlasan.
Pada momentum hari raya idul adha ini, mari kita belajar pada kesabaran dan keikhlasan nabi Ibrahim alaihi salam. Bagaimana sikapnya dalam berumah tangga , menuntun keluarganya agar senantiasa bersikap baik dan sabar penuh ketakwaan dan keikhlasannya dalam merelakan anaknya nabi Ismail untuk disembelih (faktanya yang disembelih adalah seekor kambing).. Tujuannya adalah membuang ego sebagai manusia yang merasa memiliki dan mencntai sesuatu di dunia. Karena pada hakikatnya semua adalah milik Allah swt.
Banyak lagi teladan yang bisa kita contoh dari nabi Ibrahim alaihi salam. Tapi di sini saya lebih menekankan tantang sikap manusia yng selalu menuntut dan bukan menuntun. Bayangkan bila dalam berkeluarga kita lebih mengedepankan tuntunan dari pada tuntutan, niscaya semuanya akan lebih baik dan harmonis penuh kasih sayang. Tentu dengan mengharap ridho dan rahmat Allah swt.
Semoga bermanfaat.
Kamis, 16 Juli 2020
RONMALJUM
Ronmaljum itu singkatan dari ronda malam jumat, ya memang saya secara kebetulan atau tidak selama dua tahun terkhir ikut gabung dengan kelompok ronda malam jumat. Sebelumnya saya pernah ikut jadwal ronda malam selasa dan malam kamis tapi tidak berlangsung lama.
Tapi bukan itu yang ingin saya tampilkan disini. Melainkan tentang ronda tadi malam yang begitu berkesan. Bagaimana tidak, biasanya yang kena geblokan atau tuan rumah tempat ngumpul ronda adalah satu orang yang mempersiapkan tempat berikut konsumsinya.
Tadi malam yang seharusnya jadi tuan rumahnya adalah pak Maryadi, namun kumpul rondanya di tempat bang Edy dan uniknya sponsor utama penyedia makanan adalah pak Tedjo ckckckckkkck ..benar benar kolaborasi yang cantik bukan.
Obrolan terasa lebih hangat karena kebersamaan yang dibangun dari gotong royong yang syahdu diantara kita. Tertawa lepas padahal keringat bercucuran karena mie kopyok buatan istri bang edy mengandung cabe rawit merah super pedas tersembunyi di dasar mangkok.
Oiya..hampir lupa, domisili kita di tegal gendu, kotagede Jogja ya gaes. Masih ada ronda malam bersama bapak bapak, ngumpul bareng sambil menikmati teh panas dan cemilan. Sambil ngobrol bareng karena di hari biasanya kita jarang bertemu karena kesibukan masing masing.
Alhamdulillah..smoga lingkungan kita aman, dan kita selalu sehat rukun sejahtera dan bahagia selalu.
Aamiiin
Sabtu, 20 Juni 2020
uang dan akhlak
Mau tahu akhlak seseorang? Coba berurusan uang dengannya
Mau tahu kejujurannya, coba percayakan dia mengelola uang.
Mau tahu tepat janjinya, coba pinjami dia uang.
Mau tahu keegoisannya, coba ambil alih tanggung jawabnya dalam keuangan.
Mau tahu kasih sayangnya, coba minta bantuan uang padanya.
Mau tahu harga dirinya, coba sering makan bersama, lihatlah inisiatifnya untuk membayar.
Mau tahu kedzalimannya, coba bekerja padanya dan lihat bagaimana caranya memberikan upah.
Percayalah orang yang terlihat baik akan ketahuan kepalsuannya saat berurusan
dengan uang.
Orang baik walaupun dalam keadaan susah tetap ringan tangan dalam hal keluar uang walaupun dirinya sendiri sangat membutuhkan.
Dalam agama Islam ini di sebut Itsar lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada diri sendiri.
#Copas_Halal 👌
Minggu, 07 Juni 2020
BUYA HAMKA
*MUTIARA HIKMAH*
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻.
*BUYA HAMKA, HIKMAH DI BALIK PENJARA*
"Presiden Soekarno pernah 'menyerang' ulama besar di masanya, Buya Hamka. Bersama Mohammad Yamin, Soekarno melalui headline beberapa media cetak asuhan Pramoedya Ananta Toer melakukan pembunuhan karakter atas diri Hamka, namun tak sedikit pun fokus Hamka bergeser dalam menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Sebab terlalu kuatnya karakter Hamka, di tahun 1964, Soekarno tak sungkan-sungkan menjebloskan ulama besar asal Minangkabau ini ke dalam penjara tanpa melewati persidangan.
2 tahun 4 bulan lamanya Hamka dipenjara, apakah lantas ia bersedih, mendendam dan mengutuk-ngutuk betapa jahatnya Soekarno padanya?
Tidak! Hamka justru bersyukur bisa masuk penjara. Di dalam terali besi itu ia punya waktu yang banyak untuk menyelesaikan 30 juz Tafsir Alqur'an yang dikenal dengan Tafsir Al-Azhar.
Lantas, bagaimana dengan ketiga tokoh tadi? Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno?
Ternyata Allah masih sayang pada mereka, Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno. Kekejian mereka pada Buya Hamka tidak harus diselesaikan di akhirat. Allah mengizinkan masalah ini diselesaikan di dunia.
Di usia senja, Pramoedya mengakui kesalahannya di masa lalu. Ia mengirim putrinya, Astuti dengan calon suaminya, Daniel yang mualaf untuk belajar Islam pada Hamka sebelum mereka menjadi suami istri. Apakah Hamka menolak? Tidak! Justru dengan hati yang sangat lapang Hamka mengajarkan ilmu agama pada anak dan calon menantu Pramoedya tanpa sedikit pun mengungkit-ungkit kekejaman Pramoedya. Astuti, anak perempuan Pramoedya pun menangis haru melihat kebesaran hati ulama besar ini. Hamka juga yang menjadi saksi atas pernikahan anak Pramoedya.
Saat Mohammad Yamin sakit keras, ia meminta orang terdekatnya untuk memanggil Hamka. Dengan segala kerendahan hati dan penyesalannya pada ulama besar ini, Mohammad Yamin meminta maaf atas segala kesalahannya. Dalam kesempatan nafas terakhirnya, tokoh besar Indonesia, Mohammad Yamin pun meninggal dunia dengan ucapan kalimat-kalimat tauhid yang dituntun oleh Hamka.
Begitu juga dengan Soekarno, Hamka justru berterima kasih dengan hadiah penjara yang diberikan padanya karena berhasil menulis buku yang menjadi dasar umat Islam dalam menafsirkan Alqur'an. Tak ada marah, tak ada dendam, ia malah merindukan tokoh besar Indonesia, proklamator bangsa karena telah membuat ujian hidup sang Buya menjadi semakin berliku namun sangat indah. Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua. Tanggal 16 Juni 1970, seorang ajudan Soekarno datang ke rumah Hamka membawa secarik kertas bertuliskan pendek;
“Bila aku mati kelak, aku minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.”
Hamka langsung bertanya pada sang ajudan, "Di mana? Di mana beliau sekarang?" Dengan pelan dijawab, "Bapak sudah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso."
Mata sang Buya menjadi sayu dan berkaca-kaca. Rasa rindunya ingin bertemu dengan tokoh besar negeri ini malah berhadapan dengan tubuh yang kaku tanpa bisa berbicara. Hanya keikhlasan dan pemberian maaf yang bisa diberikan Hamka pada Soekarno. Untaian doa yang lembut dan tulus dipanjatkannya saat menjadi Imam Shalat Jenazah Presiden Pertama Indonesia.
Kemudian Buya Hamka dipercaya sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia yang pertama kali, 26 Juli 1975 hingga tahun 1981. Buya Hamka mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Nasional Malaysia, dan memperoleh gelar guru besar / Profesor dari Universitas Prof.Dr. Mustopo di Jakarta.
Karya tulis Buya Hamka lebih dari 75 buku, dan magnum opusnya adalah Tafsir Al Azhar sejumlah 30 jilid. Kitab/ buku Tafsir tafsir yang bagus, bermutu dan luas penafsirannya. Juga menulis buku / khitab : Khatibul Ummah ( bahasa arab 3 jilid), Sejarah Umat Islam, Pembela Islam ( Tarikh Sayidina Abubakar Asshidiq), Pribadi Hebat, Adat Minangkabau dan Agama Islam, Tasawuf Modern, Arkanul Islam, Falsafah Hidup, Revolusi Agama, Islam dan Demokrasi, Negara Islam, Pedoman Muballigh Islam, Kenang-kenangan Hidup, Pelajaran Agama Islam, Pandangan hidup Muslim, Falsafah hidip, Pedoman Hidup, Ghirah: Cemburu karena Allah, Dibawah lindungan Kakbah, Ayahku, Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad, Sayyid Jamaludin Al Afghani, Ekspansi Idiologi ( Al ghaswul Fikri), Kedudukan Perempuan Dalam Islam, Falsafah Idiologi Islam, Lembaga Hikmat, Lembaga Hidup, Doa-Doa Rasulullah Saw, Pengaruh ajaran Muhammad Abduh di Indonesia ( Pidato di Kairo Mesir 1958). Untuk Doktor Honoris Causa di Universitas Al Azhar Mesir. Dll.
Buya Hamka lahir di Desa kampung Molek, Maninjau Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan Wafat 24 Juli 1981 di Jakarta.
Terima kasih Buya, atas pembelajaran kehidupan dari cerita hidupmu...
Semoga bermanfaat. Aamiin.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Selasa, 02 Juni 2020
siapa nama istri nabi Ayub ?
Pak Heri adalah ketua takmir di sebuah masjid yang terletak tidak jauh dari terminal Giwangan di Jogjakarta,. Pada satu kesempatan seorang ustadz yng ditugaskan untuk memgisi kultum usai shalat isya sebelum dilaksanakan shalat tarawih mendadak berhalangan hadir, dengan agak sedikit bingung karena tak ada persiapan untuk mengisi kultum pak Heri pun berdiri dan melangkah menuju mimbar.
Memang bukan kali ini saja beliau menjadi pengganti dadakan dari para ustadsz yang bertugas mengisi kultum namun berhalangam hadir, tapi untu kali ini terlihat agak sedikit kebingungan.
Jamaah yang ada tak terlalu banyak, mungkin karena hari itu adalah tarawih hari kesembilan belas alias memasuki minggu ketiga bulan puasa. Kebanyakan yang hadir adalah para orang tua yang terlihat mengantuk hehe. Singkat kata, pak Heri mengangkat tema tentang kisah kesabaran Nabi Ayub alaihi salam. Karena menurutnya hampir semua pengisi kultum bertemakan puasa dan yang berhubungan dengan ramadhan.
Diawali dengan menceritakan kegagahan dan kondisi nabi Ayub muda, yang kaya dan sehat sentosa, pak Heri begitu bersemangat dan lancar, meskilun hanya sebagian jamaah saja yang serius mendengarkan, karena sisanya asyik dengan rasa kantuk yang memuncak. Bahkan bapak yang duduk disebelah saya sampai gak sadar klo pecinya terjatuh karena nikmatnya angguk angguk menahan kantuk wkwkwkwk.
Sampai tiba ke dalam kisah dimana nabi Ayub mulai diuji oleh Allah dengan kemiskinan dan menderita penyakit kulit yang mengeluarkan aroma tak sedap. Perlahan orang orang terdekatnya mulai menjauh, kecuali satu istrinya yang dengan sabar mendampingi dan merawat nabi Ayub melewati cobaan dan ujian ini.
'Jamaah ada yang tahu siapa istri nabi Ayub yang sabar ini???' tanya pak Heri ditengah kultum. Tak ada jawaban dari jamaah, pak Heri pun mengulang pertanyaan dengan suara lebih keras. 'Gimana? Ada jamaah yang tahu...siapa nama istri nabi Ayub yang paing sabaaar???" sebagian jamaah mulai mengangkat tegak kepalanya pertanda menyimak lebih dalam, dan yang tidur pun terbangun karena suara pak Heri memang terdengar lumayan lantang hahaha. Tapi tetap saja tak ada jawaban dari jamaah yang hadir. Pak Heri mengulang sekali lagi pertanyaannya "bagaimana, ada yang tahu nama istri nabi Ayub yang paling sabar?...suara pak Heri tak sekeras sebelumnya memang tapi cukup membuat para jamaah saling pandang karena ga ada satu pun yang tahu jawabannya. Termasuk juga saya qiqiiqiiqiqi. Tanpa menunggu lama pak Heri melanjutkan kultumya ..." baiklah kalo memang tidak ada yang tahu , kita sebut saja istrinya itu Bu.Ayub !!! @$##$$ " . Sontak semua jamaah pun tertawa hahahahahaha
Pak Heri melanjutkan kultumnya sambil terus tersenyum sampai selesai.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
#salambubur
Senin, 01 Juni 2020
sedekah baju Rasulullah
RENUNGAN MALAM
Alkisah seorang Pengemis Mengetuk pintu Rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pengemis itu berkata: "saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullih."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Wahai Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu".
Sayyidah Aisyah pun melaksanakan perintah Rasulullohu shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar:
"Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ".
Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.
Kemudian ada seorang kaya namun buta yang mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya:
“jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka”.
Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.
Alangkah gembiranya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata:
“Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini, kembalikanlah pandanganku... ".
Masyaa Allah...
dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.
Keesokan harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan penuh gembira dan berkata: "Wahai Rasulullah... pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku.. ".
Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya, padahal biasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam jarang sekali tertawa...
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Sayyidah Aisyah: "Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan izin dan berkahNya, ia telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."
Masya Allah ...
Al-Imam as-Suyuti menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala shadaqoh itu ada 5 macam:
" Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori :
1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.
2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.
3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.
4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua.
5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fiqih.
[Kitab Bughyatul Musytarsyidin].
Wallahu a'lam bish-shawab..
Semoga Allah Ta'ala mendekatkan kita hari ini dengan segala kebaikan yang ada di dalamnya dan memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas.
Jumat, 22 Mei 2020
KISAH SEPOTONG ROTI
Kisah sepotong roti..
Dahulu..
ada seorang lelaki yang beribadah selama 60 tahun lamanya..
lalu ia terfitnah oleh seorang wanita..
dan berzina dengannya selama enam hari..
lalu ia sadar dan bertaubat..
ia pun pergi meninggalkan tempat ibadahnya..
lalu ia singgah di sebuah masjid..
dan tinggal di sana selama tiga hari tak ada makanan..
suatu ketika, ada orang yang memberinya roti..
ketika ia hendak memakannya..
ia melihat dua orang yang amat membutuhkan..
ia pun memotong roti..
dan memberikannya kepada keduanya..
sementara ia tak makan..
maka Allah memerintahkan malaikat untuk menimbang..
antara amalannya selama 60 tahun dan zinanya selama 6 hari..
ternyata lebih berat zina selama 6 hari..
lalu Allah memerintahkan menimbang zinanya 6 hari dengan dua potong roti..
ternyata lebih berat dua potong roti
diriwayatkan oleh Nadlr bin Syumail dari perkataan ibnu Mas'ud..
dan ibnu Abu Nuaim meriwayatkan juga kisah yang sama dari Abu Musa Al Asy'ari dengan sanad yang shahih..
lihatlah..
ibadah 60 puluh tahun dikalahkan oleh zina 6 hari..
tidakkah menjadi takut hati kita untuk berbuat maksiat..
lihat juga..
ternyata berinfak di saat kita butuh..
melebihi ibadah selama 60 tahun..
namun..
itu tak mudah..
karena jiwa amat mencintai harta..
kecuali orang yang Allah berikan kekuatan padanya..
Rabu, 13 Mei 2020
sedekah untuk saudara
*MANA YANG LEBIH UTAMA:*
_"Sedekah Kepada Orang Miskin atau Pada Karib Kerabat?"_
*Karib Kerabat* adalah semua orang yang mempunyai hubungan darah dengan kita mulai dari Ibu, Bapak, Saudara Kandung, Paman, Bibi, Keponakan, Saudara Sepupu, dan Cucu .
Pertanyaan di atas mungkin dirasa sepele, namun kenyataannya, *banyak orang muslim yang belum tau* dan lebih *memilih untuk bersedekah kepada fakir miskin daripada bersedekah kepada keluarga atau kerabatnya sendiri*.
Padahal, setiap perintah sedekah dan infak di dalam kitab suci Al-Qur’an, *selalu yang pertama kali disebutkan adalah karib kerabat*.
*Seperti yang termaktub dalam ayat berikut ini*:
*وءاتى المال على حبه ذوى القربى*
*“…dan memberikan harta yang ia cintai kepada karib-kerabat…..”*
(QS. Al Baqarah 177)
*وءات ذى القربى حقه والمسكين*
*“...Dan berikanlah kepada karib-kerabat akan haknya dan orang miskin….”*
(QS. Al-Isra 26)
Dan banyak lagi ayat lain yang senada dengan itu.
Jika dicermati, ada satu pesan yang sangat penting untuk kita amalkan, yaitu mendahulukan karib kerabat atau orang terdekat untuk menerima infak, sedekah, atau apapun bentuk kebaikan sebelum kita memberi kepada orang lain, kita harus perhatikan *_apakah ada di antara orang terdekat kita yang masih membutuhkan atau semua sudah makmur dan tidak perlu disantuni lagi?_*
Sangat disayangkan apabila seseorang memiliki kekayaan yang membuat ia mampu menyantuni orang lain dan sangat peduli dengan masalah sosial di lingkungannya, sehingga ia mudah memberi kepada fakir miskin, anak yatim, dan berbagai bentuk amal sosial lainnya.
_Namun sayang beribu sayang ia sangat cuek dan pelit kepada karib kerabatnya sendiri_.
*Barangkali ia merasa pemberian kepada keluarga terdekat tidak mendapatkan pahala*.
*Padahal justru itulah yang lebih besar pahalanya di sisi Alloh*.
Oleh karena itu pemahaman yang salah ini *perlu diluruskan*.
*Sekedar contoh*:
Tidakkah memilukan, bila seseorang tinggal di rumah yang besar bagaikan istana, sementara saudara kandungnya tinggal di rumah RSSS? (rumah sangat sederhana sekali).
Tidakkah kita mengangkat alis bila seseorang mempunyai kekayaan besar, turun dari satu mobil mewah dengan dibukakan pintu oleh para ajudan, berpindah dari satu gedung mewah ke gedung mewah berikutnya, namun saudara kandungnya menjadi kuli yang siap diperintah-perintah dengan suara tinggi sambil diacungi telunjuk kiri dan wajahnya penuh ketakutan dengan kepala tertunduk serta badan yang membungkuk?
*Ingatlah*..
Rasululloh SAW bersabda:
*...يا أمة محمد، والذي بعثني بالحق لا يقبل الله صدقة من رجل وله قرابة محتاجون إلى صلته ويصرفها إلى غيرهم. والذي نفسي بيده، لا ينظر الله إليه يوم القيامة*
_“…Wahai ummat Muhammad, demi Alloh yang telah mengutusku dengan kebenaran, *Alloh tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat yang membutuhkan bantuannya, sementara ia memberikan sedekah atau bantuan itu kepada orang lain*. Dan demi Alloh yang jiwaku berada dalam genggamannya, Alloh tidak akan memandangnya di hari kiamat nanti”_.
(HR. Thabrani)
Rasululloh SAW juga pernah bersabda:
*الصدقة على المسكين صدقة، وعلى القريب صدقتان، صدقة وصلة*
*_“Sedekah kepada orang miskin dinilai SATU sedekah, sedangkan kepada karib kerabat nilainya sama dengan DUA, yakni nilai sedekah dan nilai silaturrahim”_*
✍️ *Pesan penting yang sangat jelas di sini*:
_“Jika anda diizinkan oleh Alloh SWT menjadi orang yang berada, maka jadikanlah orang terdekat anda juga merasakan keberkahan yang dilebihkan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala kepada anda. Jangan sampai masyarakat memuji kedermawanan anda, sementara saudara dekat dan karib kerabat anda sendiri dalam keadaan kekurangan”_.
*Na'udzubillahi mindzalik..*
*Wallohu A’lam bishawab*
Selasa, 12 Mei 2020
Tentang ZAKAT FITRAH
🔍 *ZAKAT FITRAH*
📌 NIAT ZAKAT FITRAH UNTUK DIRI SENDIRI
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺍَﻥْ ﺍُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻰْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
~NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI 'AN NAFSII
FARDLOL LILLAAHI TA'AALAA
📍 Artinya :
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah pada diri saya sendiri,
fardhu karena Allah Ta'ala
📌 NIAT ZAKAT FITRAH UNTUK ISTRI
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
~NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI 'AN ZAUJATII
FARDHOL LILLAATI TA'AALAA
📍 Artinya :
Saya niat mengeluarkan zakat fitrah atas istri saya fardhu
karena Allah Ta'ala
📌 NIAT ZAKAT FITRAH UNTUK ANAK LAKI LAKI
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
~NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI 'AN WALADII
(Sebutkan Nama Anaknya) FARDHOL LILLAAHI TA'AALAA
📍 Artinya :
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas anak laki-laki saya
(sebut namanya) Fardhu karena Allah Ta’ala
📌 NIAT ZAKAT FITRAH UNTUK ANAK PEREMPUAN
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
~NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI 'AN BINTII
(Sebutkan Nama Anaknya) FARDHOL LILLAAHI TA'AALAA
📍 Artinya :
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas anak perempuan saya
(sebut namanya), fardhu karena Allah Ta’ala
📌 NIAT ZAKAT FITRAH UNTUK DIRI SENDIRI DAN KELUARGA
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻨِّﻰْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُﻨِﻰْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
~NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI 'ANNII WA'AN JAMII'I MAA
YALZAMUNII NAFAQOOTUHUM SYAR'AN FARDHOL LILLAAHI TA'AALAA
📍 Artinya :
Saya niat mengeluarkan zakat atas diri saya dan atas sekalian
yang saya diwajibkan memberi nafkah pada mereka secara syari’at,
fardhu karena Allah Ta’aala.
📌 NIAT ZAKAT FITRA UNTUK ORANG YANG DIWAKILKAN
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ..…) ) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
~NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI 'AN
(Sebutkan nama orangnya) FARDHOL LILLAAHI TA'AALAA
📍 Artinya :
Niat saya mengeluarkan zakat fitrah atas…. (sebut nama orangnya),
Fardhu karena Allah Ta’ala
📌 BACAAN DOA KETIKA MENERIMA ZAKAT
ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ
~AAJAROKALLAAHU FIIMAA A'THOITA WABAAROKA FIIMAA ABQOITA
WAJA'ALAHU LAKA THOHUURON
📍 Artinya :
Semoga Allah memberikan pahala kepadamu pada barang yang engkau
berikan (zakatkan) dan semoga Allah memberkahimu dalam harta-harta
yang masih engkau sisakan dan
semoga pula menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagimu
🕘 " WAKTU MENGELUARKAN ZAKAT "
Waktu pelaksanaan mengeluarkan zakat fitrah terbagi
menjadi 5 kelompok :
🕘 1. Waktu wajib.
Yaitu, ketika menemui bulan Ramadhan dan menemui sebagian
awalnya bulan Syawwal.
Oleh sebab itu orang yang meninggal setelah maghribnya
malam 1 Syawwal, wajib dizakati.
Sedangkan bayi yang lahir setelah maghribnya
malam 1 Syawwal tidak wajib dizakati.
🕘 2. Waktu jawaz.
Yaitu, sejak awalnya bulan Ramadhan sampai memasuki waktu wajib.
🕘 3. Waktu Fadhilah.
Yaitu, setelah terbit fajar dan sebelum sholat hari raya.
🕘 4. Waktu makruh.
Yaitu, setelah sholat hari raya sampai menjelang tenggelamnya
matahari pada tanggal 1 Syawwal kecuali jika ada udzur
seperti menanti kerabat atau orang yang lebih membutuhkan,
maka hukumnya tidak makruh.
🕘 5. Waktu haram.
Yaitu, setelah tenggelamnya matahari tanggal 1 Syawwal
kecuali jika ada udzur seperti hartanya tidak ada ditempat tersebut
atau menunggu orang yang berhak menerima zakat,
maka hukumnya tidak haram.
👉 Sedangkan dari zakat yang dikeluarkan setelah
tanggal 1 Syawwal adalah qodho’.
📄 Adapun cara dalam melakukan melakukan zakat fitrah adalah
bisa dengan membayar sebesar satu sha' (1 sha'=4 mud, 1 mud=675 gr).
Perhitungan tersebut jika di implementasikan dalam bentuk yang lebih
general lagi kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.7 kg makanan pokok
(tepung, kurma, gandum, aqith) atau yang biasa dikonsumsi
di daerah bersangkutan (Mazhab syafi'i dan Maliki).
👉 Sebagai contoh jika di Indonesia sebagian besar penduduknya
mengkonsumsi beras maka zakat bisa dibayarkan dalam bentuk beras.
👤 8 GOLONGAN YANG DAPAT MENERIMA ZAKAT
👤 1.FAQIR :
Yaitu yang tidak punya harta tidak punya pekerjaan, atau
punya pekerjaan atau harta akan tetapi tidak mencukupi dari kebutuhannya
sekiranya dia cuma mencukupi KURANG dari setengah kebutuhannya.
Contoh sebulan dia butuh 500ribu akan
tetapi penghasilannya kurang dari 250ribu.
👤 2.MISKIN:
Orang yang punya harta/pekerjaan lebih dari kebutuhan hidupnya
akan tetapi masih kurang dari kebutuhannya.
sekiranya dia cuma mencukupi LEBIH dari setengah kebutuhannya.
Contoh: sebulan dia butuh 500ribu dan pengasilanya lebih dari
setenggahny(500) penghasilan perbulan cuma 400ribu.
👤 3.AMIL :
Sesoarang yang di tunjuk oleh pemerintah untuk mengambil zakat
dan membagikannya, maka mereka boleh menerima zakat walupun
mereka termasuk orang kaya, dan ini jika mereka TIDAK DIBAYAR
oleh pemerintah, kalau mereka di bayar maka tidak boleh menerima zakat.
dan hanya di beri upah yang wajar untuk pekerjaannya.
👤 4.MUALLAF QULUBUHUM(ORANG2 YANG LEMAH IMANNYA) :
Yaitu mereka yang baru masuk islam/pemimpin yang diharapkan
ketika dia di kasih zakat maka pengikutnya akan ikut memeluk islam.
👤 5.MUKATAB :
Budak yang punya perjanjian secara tertulis dengan tuannya untuk merdeka.
👤 6.GHORIM (ORANG YANG BERHUTANG) :
Orang yang berhutang bukan untuk maksiat.
👤 7.ALGHUZZA (FI SABIlILLAH):
Orang yang berperang dan berjihad dan tidak mendapatkan bayaran
maka mereka boleh di beri zakat walupun mereka kaya.
👤 8.IBN SABIL:
Musafir yang kehabisan bekal nafakah untuk sampai ke tempat tujuannya,
maka boleh di berikan zakat.
walaupun mereka termasuk orang yang kaya di kampungnya.
💰 MENUNAIKAN ZAKAT FITRAH MENGGUNAKAN UANG
📄 Ada khilafiyah di kalangan fuqaha dalam masalah
penunaian zakat fitrah dengan uang.
👉 Pertama,
Pendapat yang membolehkan.
📄 Ini adalah pendapat sebagian ulama seperti Imam Abu Hanifah,
Imam Tsauri, Imam Bukhari, dan Imam Ibnu Taimiyah.
📙 (As-Sarakhsi, al-Mabsuth, III/107).
Dalil mereka antara lain firman Allah SWT ,
”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka.”
(QS At-Taubah [9] : 103).
Menurut mereka, ayat ini menunjukkan zakat asalnya diambil dari harta (mal),
yaitu apa yang dimiliki berupa emas dan perak (termasuk uang).
Jadi ayat ini membolehkan membayar zakat fitrah dalam bentuk uang.
📙 (Rabi’ Ahmad Sayyid, Tadzkir al-Anam bi Wujub Ikhraj Zakat
al-Fithr Tha’am, hal. 4).
Mereka juga berhujjah dengan sabda Nabi SAW,
”Cukupilah mereka (kaum fakir dan miskin) dari meminta-minta
pada hari seperti ini (Idul Fitri).”
(HR Daruquthni dan Baihaqi).
Menurut mereka, memberi kecukupan (ighna`) kepada fakir dan miskin
dalam zakat fitrah dapat terwujud dengan memberikan uang.
📙 (Abdullah Al-Ghafili, Hukm Ikhraj al-Qimah fi Zakat al-Fithr, hal. 3).
👉 Kedua,
Pendapat yang tidak membolehkan
dan mewajibkan zakat fitrah dalam bentuk bahan makanan pokok
(ghalib quut al-balad).
📄 Ini adalah pendapat jumhur ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah.
📙 (Al-Mudawwanah al-Kubra, I/392; Al-Majmu’, VI/112; Al-Mughni, IV/295)
Karena ada dua pendapat yang berbeda,
maka kita harus bijak dalam menyikapinya.
Ulama sekaliber Imam Syafi’i, mujtahid yang sangat andal saja
berkomentar tentang pendapatnya dengan mengatakan,
”Bisa jadi pendapatku benar, tapi bukan tak mungkin di dalamnya
mengandung kekeliruan. Bisa jadi pendapat orang lain salah,
tapi bukan tak mungkin di dalamnya juga mengandung kebenaran.”
📄 Dalam masalah ini, sebagai orang awam (kebanyakan),
kita boleh bertaqlid (mengikuti salah satu mazhab yang menjadi panutan
dan diterima oleh umat).
Allah tidak membebani kita di luar batas kemampuan yang kita miliki.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya…”
(Al-Baqarah [2]: 286).
📄 Sesungguhnya masalah membayar zakat fitrah dengan uang sudah
menjadi perbincangan para ulama salaf,
bukan hanya terjadi akhir-akhir ini saja.
Imam Abu Hanifah, Hasan Al-Bisri, Sufyan Ats-Tsauri,
bahkan Umar bin Abdul Aziz sudah membincangkannya,
mereka termasuk orang-orang yang menyetujuinya.
Ulama Hadits seperti Bukhari ikut pula menyetujuinya,
dengan dalil danargumentasi yang logis serta dapat diterima.
📄 Menurut kami, membayar zakat fitrah dengan uang itu boleh, bahkan dalam keadaan tertentu lebih utama.
Bisa jadi pada saat Idul Fitri jumlah makanan (beras) yang dimiliki para fakir miskin jumlahnya berlebihan.
Karena itu, mereka menjualnya untuk kepentingan yang lain.
Dengan membayarkan menggunakan uang,
mereka tidak perlu repot-repot menjualnya kembali yang justru nilainya menjadi lebih rendah. Dan dengan uang itu pula, mereka dapat membelanjakannya sebagian untuk makanan, selebihnya untuk pakaian dan keperluan lainnya.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga bermanfaat
📙 " Kitab Taqrirat Assadidah"
📄 "Dari berbagai sumber"
Jumat, 08 Mei 2020
humor ramadhan
SALAH SAYA APA ❓
Sudah sebulan Kadir tinggal di rumah mertuanya. Kadir tidak boleh pulang ke Surabaya sebab ada status PSBB
Pada malam pertama bulan Ramadhan, Kadir diminta menjadi imam Sholat Tarawih di rumah mertuanya.
Kebetulan bapak mertua Kadir juga seorang ustadz .
Maka Kadir merasa agak risau, canggung dan sungkan.
Pada rakaat pertama, Kadir membaca "Wadh Dhuhaa. Wal laili idzaa sajaa. Maa..."
Tiba-tiba terdengar "Subhanallah !", tegur bapak mertua Kadir.
Kadir merasa heran sebab dia tidak pasti apa salah dia. Mungkin huruf 'dhod' yang dia baca tadi tidak beberapa tebal.
Kadir pun membaca dari semula, "Wadh dhuhaa. Wal lai..."
"Subhanallah !!", tegur bapak mertua Kadir dengan suara yg agak keras
Kadir pun jadi bingung dan keringatan sebab dia tidak tahu apa salahnya.
Mungkin huruf 'ha' yang dia baca tadi terlalu tebal.
Kadir pun membaca memulai dari awal, "Wadh dhuha..."
"Subhanallah !!!!", tegur bapak mertua Kadir dengan suara lebih keras lagi.
Kadir pun merasa jengkel.
Dia pun berpaling ke belakang dan bertanya, "Apanya yang salah pak...?"
Bapak mertua Kadir menjawab, "Baca Fatihah dulu, Dir !"
Kadir oh Kadiir
🤪😩👊🏻👊🏻🤬🥶
Ramadhan Kareem !
*SELAMAT DHUHA*
Senin, 04 Mei 2020
nemu duit
Anak pinteeer
Time to LAAAAUGH !!!😂🤣😂🤣
Saya suruh anak untuk ke Warung beli Gula 1kg... tapi sudah 1 jam gak balik2...
Akhirnya begitu pulang saya omelin...
Saya : Kebiasaan deh... kalo disuruh ke Warung pasti lama baliknya, maen dulu ya?!! Masa' beli Gula aja sampe 1 jam...!!
Anak : Bukannya maen Bu... Tadi di depan Warung ada orang kehilangan uang 100 ribu... Dia cari-cari sampe 1 jam...
Saya : Jadi kamu ikut nyariin??
Anak : Ya enggak lahhh... Saya cuma berdiri aja...
Saya : Terus ngapain berdiri aja, bukannya bantuin nyari...!!
Anak : *Kan uangnya saya injek.*
☝😃🤪😆🤣
perihal berhubungan badan di bulan puasa
Perhatikan terutama penganten baru di bulan Ramadhan
.
# 10 Hal Terkait Berhubungan suami-istri di bulan Ramadhan (Syariat dan Medis)
10 hal tersebut sebagai berikut:
[1] Hukuman berhubungan badan di siang hari bulan Ramadhan cukup berat
Jika melanggar kafarahnya adalah membebaskan satu orang budak (budak di zaman ini sangat sulit didapat), jika tidak maka puasa 60 hari berturut-turut, tidak boleh terputus, jika terputus maka diulangi dari awal lagi. Jika tidak mampu sama sekali (harus dicoba dulu) baru memberikan makan 60 orang miskin. Jika melakukan ini, kedua suami-istri batal puasanya dan yang wajib membayar kafarah menurut pendapat terkuat adalah suami.
Sebagaimana dalam hadits berikut, dari Abu Hurairah radhialahu ‘anhu,
بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ . قَالَ « مَا لَكَ » . قَالَ وَقَعْتُ عَلَى امْرَأَتِى وَأَنَا صَائِمٌ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « هَلْ تَجِدُ رَقَبَةً تُعْتِقُهَا » . قَالَ لاَ . قَالَ « فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ » . قَالَ لاَ . فَقَالَ « فَهَلْ تَجِدُ إِطْعَامَ سِتِّينَ مِسْكِينًا » . قَالَ لاَ . قَالَ فَمَكَثَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – ، فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ أُتِىَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِعَرَقٍ فِيهَا تَمْرٌ – وَالْعَرَقُ الْمِكْتَلُ – قَالَ « أَيْنَ السَّائِلُ » . فَقَالَ أَنَا . قَالَ « خُذْهَا فَتَصَدَّقْ بِهِ » . فَقَالَ الرَّجُلُ أَعَلَى أَفْقَرَ مِنِّى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَوَاللَّهِ مَا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا – يُرِيدُ الْحَرَّتَيْنِ – أَهْلُ بَيْتٍ أَفْقَرُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى ، فَضَحِكَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ ثُمَّ قَالَ « أَطْعِمْهُ أَهْلَكَ »
“Suatu hari kami pernah duduk-duduk di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian datanglah seorang pria menghadap beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu pria tersebut mengatakan, “Wahai Rasulullah, celaka aku.” Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang terjadi padamu?” Pria tadi lantas menjawab, “Aku telah menyetubuhi istri, padahal aku sedang puasa.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah engkau memiliki seorang budak yang dapat engkau merdekakan?” Pria tadi menjawab, “Tidak”. Lantas Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambertanya lagi, “Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Pria tadi menjawab, “Tidak”. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Apakah engkau dapat memberi makan kepada 60 orang miskin?” Pria tadi juga menjawab, “Tidak”. Abu Hurairah berkata, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam lantas diam. Tatkala kami dalam kondisi demikian, ada yang memberi hadiah satu wadah kurma kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,“Di mana orang yang bertanya tadi?” Pria tersebut lantas menjawab, “Ya, aku.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Ambillah dan bersedakahlah dengannya.” Kemudian pria tadi mengatakan, “Apakah akan aku berikan kepada orang yang lebih miskin dariku, wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada yang lebih miskin di ujung timur hingga ujung barat kota Madinah dari keluargaku. ” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu tertawa sampai terlihat gigi taringnya. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata, “Berilah makanan tersebut pada keluargamu.”[1]
[2] Ketika safar dan tidak puasa, boleh berhubungan badan di siang hari bulan Ramadhan
Pertanyaan diajukan kepada syaikh bin Baz rahimahullah,
س: ما حكم من جامع في نهار رمضان وهو صائم، وهل يجوز للمسافر إذا أفطر أن يجامع أهله؟
Apa hukum bagi orang yang berpuasa melakukan jima’ di siang hari Ramadhan? Apakah boleh bagi musafir jika berbuka (tidak puasa) melakukan jima’ dengan istrinya (di siang hari Ramadhan)?
ج: على من جامع في نهار رمضان وهو صائم صوما واجبا الكفارة، أعني كفارة الظهار مع وجوب قضاء اليوم، والتوبة إلى الله سبحانه مما وقع منه. أما إن كان مسافرا أو مريضا مرضا يبيح له الفطر فلا كفارة عليه ولا حرج عليه، وعليه قضاء اليوم الذي جامع فيه؛ لأن المريض والمسافر يباح لهما الفطر بالجماع وغيره، كما قال الله سبحانه: {فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} وحكم المرأة في هذا حكم الرجل إن كان صومها واجبا وجبت عليها الكفارة مع القضاء، وإن كانت مسافرة أو مريضة مرضا يشق معه الصوم فلا كفارة عليها.
Jawaban:
Wajib bagi mereka yang melakukan jima’ pada siang hari Ramadhan berpuasa sebagai kafarah yaitu sebagaimana kafarah dzihar (salah satunya yaitu puasa dua bulan berturut-turut) dan wajib juga mengqhada puasa saat itu (total wajibnya, 2 bulan berturut-turut dan 1 hari). Wajib bertaubat kepada Allah subanahu atas apa yang terjadi padanya.
Adapun jika ia adalah seorang musafir atau sedang sakit, yang sakitnya membolehkan berbuka maka tidak ada kafarah serta tidak masalah baginya (berjima’ di siang hari ramadhan). Ia wajib mengqhada puasa pada hari itu. Karena orang yang sakit dan musafir boleh berbuka (membatalkan puasa) dengan jima’ atau yang lain (misalnya makan-minum).
Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan maka hendaknya mengganti pada hari yang lain.”
Hukum wanita sebagaimana laki-laki, jika puasa tersebut wajib (puasa Ramadhan) maka wajib melakukan kafarah dan qhada. Jika wanita tersebut sedang safar atau sakit dengan rasa kesusahan untuk berpuasa, maka tidak ada kafarah (jima’ di siang Ramadhan).[2]
[3] Tetap sah puasa ketika waktu subuh sudah masuk kemudian masih dalam keadaan junub
Karena keadaan junub bukanlah pembatal puasa
‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.”[3]
[4] Ketika berhubungan badan suami-istri di waktu sahur, kemudian terdengar adzan maka wajib menghentikannya saat itu juga dan puasanya sah
Imam An-Nawawi Rahimahullahberkata,
لو طلع الفجر , وهو مجامع فَنَزَعَ في الحال صحَّ صومُه
“jika telah terbit fajar (masuk waktu subuh) sedang ia dalam keadaan berjima’ kemudia ia langsung mencabutnya seketika. Maka puasanya sah.”[4]
[5] Suami boleh mencumbu istrinya asalkan ia mampu menahan agar tidak melakukan hubungan seksual. Jika keluar madzi maka ini dimaafkan menurut pendapat terkuat karena di luar kemampuannya. Tetapi jika tidak mampu menahan, sebaiknya tidak mencumbu istri
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُقَبِّلُ وَيُبَاشِرُ ، وَهُوَ صَائِمٌ ، وَكَانَ أَمْلَكَكُمْ لإِرْبِهِ .
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mencium dan mencumbu istrinya sedangkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan berpuasa. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan demikian karena beliau adalah orang yang paling kuat menahan syahwatnya.”[5]
[6] Secara medis, berhubungan badan suami-istri merupakan suatu kebutuhan primer yang menyehatkan baik secara fisik maupun mental.
Jadi, berhubungan badan jangan sampai ditinggalkan ketika bulan Ramadhan. Berbagai macam hormon kebahagiaan semisal endorphin dilepaskan ketika berhubungan badan sehingga menyehatkan.
Bahkan ulama menjelaskan bahwa jima’ (berhubungan badan) yang sah adalah syahwat yang paling disukai oleh para nabi dan orang orang shalih
Imam An-Nawawi rahimahullahuberkata,
اعلم أن شهوة الجماع شهوة أحبها الأنبياء و الصالحون, قالوا لما فيها من المصا لح الدينية و الدنيوية, و من غض البصر, و كسر الشهوة عن الزنا, و حصول النسل الذي تتم به عمارة الدنيا و تكثر به الأمة إلى يوم القيامة. قالوا: و سائر الشهوات يقسي تعاطيهم القلب, إلا هذه فإنها ترقق القلب
“ketahuilah bahwa syahwat jimak adalah syahwat yang disukai oleh para nabi dan orang-orang shalih.Mereka berkata, karena padanya terdapat berbagai mashalat agama dan dunia berupa menundukkan pandangan, meredam syahwat dari zina dan memperoleh keturunan yang dengannya menjadi sempurna bangunan dunia dan memperbanyak jumlah umat islam. Mereka berkata, semua syahwat bisa mengeraskan hati jika ditunaikan kecuali syahwat ini, karena bisa melembutkan hati.”[6]
[7] Meninggalkan total berhubungan badan suami-istri selama bulan Ramadhan tidak dianjurkan.
Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa puasa membuat hormon seksual lebih meningkat. Karena ini adalah kebutuhan primer, bagi beberapa orang bisa menbuat pikiran menjadi tidak tenang, rasa pusing sedikit dan kurang konsentrasi
[8] Berhubungan badan suami-istri bisa atur waktunya
Waktunya bisa malam hari setelah tarawih atau menjelang sahur, suami istri bisa sahur lebih awal dan menyisakan waktu yang cukup untuk hal ini
[9] Berhubungan badan kilat atau cepat bisa menjadi opsi
Mungkin karena waktu yang terbatas atau faktor lainnya, hal ini bisa dilakukan sebagai pilihan. Intinya adalah respon emosi dan saling mencurahkan kasih sayang, karena jima’ tidak hanya sekedar pertukaran energi fisik tetapi juga pertukaran kasih sayang suami-istri.
[10] Tetap makan yang bergizi, minum cairan yang cukup dan lakukan olahraga
Karena berhubungan badan juga termasuk olehraga ringan di mana ada ilmuan menyamakan kalori yang dibakar dengan bermain tenis meja berdua satu ronde. Sehingga butuh juga energi dan masukan gizi yang cukup dan mendukung. Tetap minum air 8 gelas sehari atau 1,5-2 liter.
1.Segelas ketika berbuka
2.segelas ketika pulang shalat magrib
3 segelas sebelum berangkat shalat isya,
4.segelas ketika pulang shalat tarawih
5.Segelas sebelum tidur
6.Segelas ketika bangun sahur
7.Segelas ketika sahur
8.segelas ketika menunggu adzan subuh
Demikian semoga bermanfaat
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
[1] HR. Bukhari no. 1936 dan Muslim no. 1111
[2] Majmu’ Fatawa bin Baz 15/308, bisa diakses juga di:http://www.binbaz.org.sa/mat/540
[3] HR. Muslim no. 1109
[4] Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzzab 6/316, Darul fikr, Beirut, Syamilah
[5] HR. Bukhari no. 1927 dan Muslim no. 1106
[6] Syarh Al-Arbain An-Nawawiyah hal 91, Darul Aqidah, Koiro
__
Follow akun Raehanul Bahraen (klik):
Telegram: bit.ly/muslimafiyah
INSTAGRAM: https://www.instagram.com/raehanul_bahraen/
rindu kamu
Jangan larang aku untuk rindu
Dan mengizinkanku hanya untuk kangen
Karena rinduku hanya padamu
Tak ada yg bisa mewakili dirimu
Senyum di fotomu memang terlihat manis
Tapi semut pun tahu itu tak layak dinikmati
Bagiku,
rindu itu laksana malam menunggu sang rembulan
Seperti matahari menjemput pagi
Yang bila terlambat bertemu bisa terjadi gerhana
Bagiku,
Kangen bisa diwakilkan kehadirannya
Entah lewat syair lagu
Atau sekedar sapu tanganmu yg tertinggal di kantong jaketku dulu
Dan lagu Kangen dari Ahmad Dhani pun
Hanya menuliskan kata rindu dalam bait bait lagumya
Karena lagu itu yang akan mewakili rasa kangen pada Maya, bukan sebagai penawar rindu
Tiada pengobat rindu selain bertemu
Dan rinduku hanya padamu
Entah kapan, aku tak tahu
Yang kulakukan hanya menyimpannya dalam dada
Lalu kupanjatkan dalam doa
Agar semesta membantu kita
Untuk segera berjumpa
#salambubur
Rabu, 29 April 2020
Aygatyu dan Jacooper
Aygatyu (bukan nama sebenarnya),ayam milik tetangga yg kini tinggal sementara di pekarangan belakang rumah yg saya tempati. Tepat seminggu sebelum ramadhan tiba, saya menemukannya tanpa sengaja di pojok pekarangan terhalang oleh bambu bambu bekas yg panjang dan mulai lapuk, padahal dua hari sebelumnya sang oemilik menanyakan perihal keberadaannya pada saya.maklum namanya juga Aygatyu (ayam minggat muyu)hahahahaha...
Esoknya pemilik ayam bertanya lagi tentang Aygatyu kepada saya....iya .saya yang pada saat itu sedang menikmati dinginnya pagi dengan semangkok bubur ayam lengkap dengan sate dan gorengan, minumnya pasti bukan teh botol sosro melainkan teh manis buatan ayang mbeb yang ngaduk gulanya sambil liat hp memantau tren hijab terupdate di sosmed dan marketplace terkemuka hahahahaha...
Kembali ke Aygatyu (nama samaran). Si ayam ternyata sedang mengerami 10 butir telur hasil hubungan tanpa ikatan dengan pasangamnya Jacooper (jago kurang perhatian)...juga bukan nama sebenarnya hihihi...
Aygatyu dan Jacooper (dua duanya nama samaran) memang sepasang ayam hasil persilangan ayam pelung dan ayam ketawa, sehingga si jantam punya penampilan yang ok dan suara yang merdu. Seda gkan si betina punya paha dan dada yang besar namun tetap lincah dan enerjik ...semlohay klo kata kang iwawan kawan saya tukang krupuk asli ciamis tapi lama tinggal di jakarta. Wkwkwkwkwkwk
Sehari sebelum pemerintah menetapkan bahwa puasa tahun ini akan dimulai pada hari jumat 24 April 2020, Aygatyu tiba tiba nongol bersama enam anaknya. Senang rasanya melihat mereka dan saya pun langsung menyampaikan kabar ini kepada sang pemilik ayam. "mbak, ayamnya sudah menetas..anaknya ada enam." .... "Alhamdulillah, yowes biar disana aja, nanti kita bagi hasil'. Jawabnya dengan sumringah.
Singkat cerita, Aygatyu dan anak anaknya kini tinggal dan tidur di pekarangan belakang rumah setiap hari entah sampai kapan hehe. Yang menarik dari peristiwa ini adalah. Ada perasaan senang ketika saya memberi makan Aygatyu dan anak anaknya, padahal saya bukan pemiliknya. Di sisi lain saya juga tidak punya rasa takut akan kehilangan mereka.,karena sadar klo mereka bukan milik saya. Apa yang saya lakukan itu karena saya pribadi suka dan senang memelihara binatang terutama ayam. Adapun soal bagi hasil ,saya tak terlalu memimirkannya, karena rasa senang saat memelihara Aygatyu dan anak anaknya sudah lebih dari cukup.
Mungkin ini jawaban dari pertanyaan kang wawan kepada saya tentang ilmu ikhlas. Melakukan sesuatu atas dasar senang (kasih sayang) tanpa berharap apapun dari apa yang dilakukan. Bagi umat islam biasanya ditandai dengan membaca Basmalah setiap mengawali sebuah perbuatan.
Mengucapkan Basmalah sebelum melakukan sesuatu, berarti ingin melakukan sesuatu atas dasar suka (kasih sayang). Dan tentunya menyertakan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dalam niatnya, karena semua tak akan terjadi tanpa kehendak-Nya. Ikhlas cenderung sering dikaitkan dengan sikap tulus saat memberi sesuatu pada sesama mahluk, padahal ikhlas mencakup semua niat dan sikap dalam tingkah laku manusia.
Aygatyu sedang sibuk mencoker coker tanah mencari cacing untuk anak anaknya saat tulisan ini dibuat. Dan Jacooper entah dimana wujudnya, yang kudengar hanya suara merdunya tadi pagi saat rembulan perlahan meninggalkan malam dan matahari bersiap menjemput pagi.
Smoga bermanfaat,
Kotagede, 30 April 2020
#salambubur
Minggu, 26 April 2020
surat dari ayah (sebuah puisi)
Surat dari Ayah
Anakku,
Jangan kau mencariku dalam gelapnya malam
Aku tak punya terang seperti bintang
Kau bisa kubelikan jajan
tapi tak bisa kujanjikan akan indahnya masa depan
Tak perlu lelahku kau pikirkan
Karena itu sudah menjadi kewajiban
Temui saja aku
Diantara tetesan keringat para pekerja
Dalam goresan luka para pejuang
Di butiran air mata duka dan kepedihan
Temui saja aku
Di atas panggung para juara
Dalam goresan tinta para cendikia
Di butiran air mata haru dan bahagia
Tempat yang pantas untuk kita bertemu nanti
Ayah yang menyiapkan
Tapi kamu yang pilihkan
Dan Tuhan yang menentukan
Jadilah anak yang cerdas juga beriman
Banyak teman dan dekat dengan Tuhan
Jalan yang harus kau lalui tak selamanya nyaman
Kesuksesan butuh rintangan dan cobaan
Hingga saatnya nanti
Kau temui aku
Dalam bait bait doa anak yang sholeh
...........
Jogja 24 April 2020
*ditengahpandemicovid-19
Minggu, 19 April 2020
Mr.Erdogan dan Ayahnya (kisah inspiratif)
Presiden Turkey Erdogan berkata:
Ketika saya masih kecil, saya sangat egois, selalu mengambil yang terbaik untuk diri saya sendiri. Perlahan-lahan, semua orang meninggalkan saya dan saya tidak punya teman. Saya tidak berpikir itu salah saya tetapi saya mengkritik dan menyalahkan orang lain.
Ayah saya memberi saya 3 kalimat dan beberapa pilihan untuk membantu saya dalam hidup.
Suatu hari, ayah saya memasak dua mangkuk mie dan meletakkan dua mangkuk di atas meja. Satu mangkuk disajikan dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur di atasnya.
Ayah berkata, *Anakku, silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan*. (Telur sulit didapat saat itu). Hanya bisa makan telur selama Festival Tahun Baru Islam. Tentu saja saya memilih mangkuk dengan telur.. Saat kami mulai makan. Saya mengucapkan selamat kepada diri saya sendiri atas pilihan & keputusan cerdas yang saya lakukan dan mendapatkan telur itu. Lalu saya terkejut ketika ayahku makan mie bersamaku, ternyata ada dua telur di bawah mangkuknya, tersembunyi di bagian bawah mie. Saya sangat menyesal.. memarahi diriku sendiri karena terlalu terburu-buru dalam keputusanku. Ayah saya tersenyum dan iba kepada saya,
*ANAKKU KAMU HARUS INGAT APA YANG DILIHAT MATAMU MUNGKIN TIDAK BENAR*.
*JIKA KAMU BERNIAT MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI ORANG LAIN, KAMU AKAN BERAKHIR DENGAN KEKALAHAN*.
Keesokan harinya, ayah saya kembali memasak dua mangkuk mie..satu mangkuk dengan telur di atasnya dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Sekali lagi, dia meletakkan dua mangkuk di atas meja dan berkata kepada saya, *Anakku..Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan*..Kali ini saya lebih pintar. Saya memilih mangkuk tanpa telur di atasnya. Yang mengejutkan saya, saat saya memisahkan mie di atas, tidak ada satu pun telur di dasar mangkuk..Sekali lagi ayah saya tersenyum dan berkata kepada saya...
*ANAKKU, KAMU TIDAK HARUS SELALU BERGANTUNG PADA PENGALAMAN KARENA TERKADANG HIDUP DAPAT MENGECOHMU ATAU MENIPUMU, TETAPI KAMU TIDAK BOLEH TERLALU JENGKEL ATAU BERSEDIH, INI HANYA SEBAGAI PENGETAHUAN YANG KAMU DAPAT SEBAGAI PROSES PEMBELAJARANMU. DAN KAMU TIDAK AKAN MENDAPATKAN PELAJARAN SEMACAM INI DARI BUKU,SEKOLAH MAUPUN DI BANGKU KULIAHMU*.
Hari ketiga, ayah saya lagi memasak dua mangkuk mie lagi, satu mangkuk dengan telur di atas dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya.. Ayahku meletakkan dua mangkuk di atas meja dan kembali berkata kepadaku.. *Anakku...Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan*. Kali ini, aku memberi tahu ayahku, *Ayah yg pilih dulu. Ayah adalah kepala keluarga dan berkonstribusi paling banyak kepada keluarga* lalu Ayah saya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur di atasnya. Saat saya makan semangkuk mie saya, di hati saya berkata pasti tidak ada telur di dalam mangkuk. Yang mengejutkan saya.. Ada dua telur di dasar mangkuk. Ayah saya tersenyum kepada saya dengan cinta di matanya..
*ANAKKU, KAMU HARUS INGAT.. KETIKA KAMU BERFIKIR UNTUK KEBAIKAN ORANG LAIN, MAKA HAL-HAL BAIK AKAN SELALU TERJADI PADA DIRIMU*.
Saya selalu ingat tiga kalimat nasehat ayah saya dan hidupku selalu melakukan sesuai nasihatnya.
Dan Alhamdulillah saya bisa sukses.
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat..
*Selamat beraktivitas di rumah*
*DIRUMAH SAJA JANGAN KELUAR*
Kamis, 19 Maret 2020
CORONA DAN TUHAN
*TUHAN MENGAJAR MELALUI CORONA*
*Vatikan sepi.*
*Yerusalem sunyi.*
*Tembok Ratapan dipagari.*
*Paskah tak pasti.*
*Kabbah ditutup.*
*Shalat Jumat dirumahkan.*
*Umroh batal.*
*Shalat Tarawih Ramadhan mungkin juga bakal sepi.*
*Corona datang*
*Seolah-olah membawa pesan bahwa ritual itu rapuh!*
*Bahwa "hura-hura" atas nama Tuhan itu semu.*
*Bahwa simbol dan upacara itu banyak yang hanya menjadi topeng dan komoditi dagangan saja.*
*Ketika Corona datang,*
dipaksa mencari Tuhan.*
*Bukan di Basilika Santo Petrus.*
*Bukan di Kabbah.*
*Bukan di dalam gereja.*
*Bukan di masjid.*
*Bukan di mimbar khotbah.*
*Bukan di majels taklim.*
*Bukan dalam misa Minggu.*
*Bukan dalam sholat Jumat.*
*Melainkan,*
*Pada kesendirianmu.*
*Pada mulutmu yang terkunci.*
*Pada hakikat yang senyap.*
*Pada keheningan yang bermakna.*
*Corona mengajarimu,*
*Tuhan itu bukan (melulu) pada keramaian.*
*Tuhan itu bukan (melulu) pada ritual.*
*Tuhan itu ada pada jalan keputus-asaanmu dengan dunia yang berpenyakit.*
*Corona memurnikan agama*
*Bahwa tak ada yang boleh tersisa.*
*Kecuali Tuhan itu sendiri!*
*Tidak ada lagi indoktrinasi yang menjajah nalar.*
*Tidak ada lagi sorak sorai memperdagangkan nama Tuhan.*
*Datangi, temui dan kenali DIA di dalam relung jiwa dan hati nuranimu sendiri.*
*Temukan Dia di saat yang teduh dimana engkau hanya sendiri bersamaNya.*
*Sesungguhnya Kerajaan Tuhan ada dalam dirimu.*
*Qalbun mukmin baitullah.*
*Hati orang yang beriman adalah rumah Tuhan.*
*Biarlah hanya Tuhan yang ada.*
*Biarlah hanya nuranimu yang bicara.*
*Biarlah para pedagang, makelar, politikus dan para penjual agama disadarkan oleh Tuhan melalui kejadian ini.*
*Semoga kita bisa belajar dan mengambil hikmah dari kejadian ini.*
*Rahayu sagung dumadi.......*
Langganan:
Postingan (Atom)