Kamis, 31 Mei 2018

PHUBBING

Phubbing adalah istilah sibuk main hp dan mengabaikan orang dihadapan kita, itulah yang terjadi, pola anti social. Stop phubbing kalau kita sedang berhadapan atau sedang dalam pertemuan. Ini kata baru dan sedang diadakan campaign anti phubbing.
📱📲📱📲📱📲

*JAUHI PHUBBING*

Enam tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris.

Kata tersebut adalah phubbing. Yaitu sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya.

Karena sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam kamus bahasa Inggris di berbagai negara.

Sejauh penelusuran saya, bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget.

Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yang masuk.

Pada momen makan berdua di restoran dengan istri, hape diletakkan sedekat mungkin di sisi kita dan mampu menyelak obrolan apapun ketika ada suara pesan dari medsos. Ya Rabb. Kita sudah menjadi phubber sejati.

Padahal Rasulullah sangat memperhatikan adab saat berbicara dengan orang lain. Dalam kitab Syamail Muhammadiyah, disebutkan Baginda Nabi selalu perhatian kepada lawan bicaranya. Bila ia tertawa maka Nabi ikut tertawa. Jika ia takjub terhadap apa yang sedang dibicarakan maka Nabi juga ikut takjub.

ولا يقطع على احد حديثه

"Dan Rasulullah tidak pernah memotong pembicaraan orang lain."

(Hadist Riwayat Tirmidzi)

Bahkan saya pernah duduk di suatu masjid untuk shalat Jumat, dan pemuda di samping saya bermain medsos sepanjang khutbah! Ini namanya bukan lagi phubbing kepada orang lain, tetapi kepada Allah!

Karena sejatinya sejak langkah pertama kita masuk ke baitullah (masjid) maka kita sudah berhadapan kepada Allah. Sungguh mengherankan kalau ada orang niat mau shalat Jumat ke masjid kok bawa hape.

Saudaraku, mari kita benahi diri sendiri. Tidak berarti kita berhenti gunakan hape, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin. Hargai orang-orang di sekitar kita. Dan lebih penting lagi, kita teladani Rasulullah sebagai panutan kita.

Jangan sampai handphone yang kita beli dengan keringat hasil usaha sendiri ini, justru memisahkan kita dengan orang-orang yang kita sayangi. Bahkan memisahkan kita dengan Rasulullah.

🙏�🙏�🙏

Selasa, 15 Mei 2018

BUMBU DASAR UNTUK MEMASAK

Semoga membantu kesibukan ibu2 😌

BUMBU DASAR untuk kemudahan memasak di bulan Ramadhan.
Mau masuk bulan Ramadhan bu ibu, mulai stok bumbu dasar biar masak sahur tidak keteter, bisa awet 3 bulan lho.

*Bumbu Dasar Merah*
- 400 gram cabai merah (buang bijinya),
- 100 gram bawang merah,
- 50 gram bawang putih,
- 100 gram tomat,
- 20 gram terasi,
- 100 gram gula pasir,
- 15 gram garam halus,
- 100 ml minyak goreng (saat memblender), 
- 100 ml minyak goreng (saat menumis).

Bumbu ini cocok untuk memasak nasi goreng, sambal goreng, (ditambah lengkuas, salam, dan santan), dll

*Bumbu dasar kuning*:
- 100 gram kemiri,
- 150 gram bawang putih,
- 500 gram bawang merah,
- 25 gram kunyit,
- 20 gram jahe,
- 20 gram lengkuas,
- 1 sendok makan lada bubuk,
- 2 sendok teh garam halus,
- 2 sendok teh gula pasir, - 150 ml minyak goreng untuk memblender,
- 50 ml minyak untuk menumis.

Bumbu dasar kuning itu misalnya untuk macam-macam soto, pesmol, acar, terik daging, sampai bumbu ayam goreng.

*Bumbu dasar orange* :
- 300 gram cabai merah buang bijinya,
- 1 sendok teh jinten,
- 1 sendok teh adas manis bubuk, (kl suka)
- 2,5 sendok makan ketumbar bubuk,
- 100 gram kemiri,
- 150 gram bawang putih,
- 500 gram bawang merah,
- 25 gram kunyit,
- 20 gram jahe,
- 20 gram lengkuas,
- 2 sendok teh lada bubuk,
- 2 sendok teh garam halus,
- 2 sendok teh gula,
-150 ml minyak goreng untuk memblender, dan
- 50 ml minyak untuk menumis.

Bumbu orange untuk kari, gulai, rendang dan macam-macam masakan yang berwarna orange.

*Bumbu Dasar Putih* :
- 250 gram bawang merah,
- 100 gram bawang putih,
- 50 gram kemiri,
- 3 sentimeter lengkuas di rajang halus,
- 2 sendok teh garam halus,
- 2 sendok teh gula pasir,
- 100 ml minyak goreng (untuk memblender),
- 100 ml minyak goreng untuk menumis.

Bumbu ini cocok untuk berbagai masakan, misalnya rawon, semur, bisa juga untuk tumisan, mi goreng dan oseng-oseng.

*Cara membuat Bumbu Dasar* :
1. Haluskan  semua bahan/diblender, kecuali garam, gula dan minyak untuk menumis, hingga halus benar.
2. Panaskan minyak untuk menumis, serta tumis bumbu sampai harum dan matang.
3. Masukan gula, tumis sebentar.
4. Masukkan garam halus, aduk, angkat dan dinginkan.
5. Masukkan ke dalam toples, siap digunakan.
6. Bumbu Dasar bisa di simpan dalam kulkas selama tiga bulan.
Jika ingin memasak, ambillah sedikit dan masukan bumbu tambahan lain, seperti daun salam, daun jeruk. daun sereh, daun kunyit, dll.

Şemoga Ъermanfaat untuk menghemat waktu di dapur dan memaksimalkan Program Ramadhan di rumah kita.
=================