Sabtu, 20 Juni 2020

uang dan akhlak

Mau tahu akhlak seseorang? Coba berurusan uang dengannya

Mau tahu kejujurannya, coba percayakan dia mengelola uang. 

Mau tahu tepat janjinya, coba pinjami dia uang. 

Mau tahu keegoisannya, coba ambil alih tanggung jawabnya dalam keuangan. 

Mau tahu kasih sayangnya, coba minta bantuan uang padanya. 

Mau tahu harga dirinya, coba sering makan bersama, lihatlah inisiatifnya untuk membayar. 

Mau tahu kedzalimannya, coba bekerja padanya dan lihat bagaimana caranya memberikan upah. 

Percayalah orang yang terlihat baik akan ketahuan kepalsuannya saat berurusan 
dengan uang.

Orang baik walaupun dalam keadaan susah tetap ringan tangan dalam hal keluar uang walaupun dirinya sendiri sangat membutuhkan. 

Dalam agama Islam ini di sebut Itsar lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada diri sendiri.

#Copas_Halal 👌

Minggu, 07 Juni 2020

BUYA HAMKA

*MUTIARA HIKMAH* 
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻.
*BUYA HAMKA, HIKMAH DI BALIK PENJARA*

"Presiden Soekarno pernah 'menyerang' ulama besar di masanya, Buya Hamka. Bersama Mohammad Yamin, Soekarno melalui headline beberapa media cetak asuhan Pramoedya Ananta Toer melakukan pembunuhan karakter atas diri Hamka, namun tak sedikit pun fokus Hamka bergeser dalam menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar. Sebab terlalu kuatnya karakter Hamka, di tahun 1964, Soekarno tak sungkan-sungkan menjebloskan ulama besar asal Minangkabau ini ke dalam penjara tanpa melewati persidangan. 

2 tahun 4 bulan lamanya Hamka dipenjara, apakah lantas ia bersedih, mendendam dan mengutuk-ngutuk betapa jahatnya Soekarno padanya? 

Tidak! Hamka justru bersyukur bisa masuk penjara. Di dalam terali besi itu ia punya waktu yang banyak untuk menyelesaikan 30 juz Tafsir Alqur'an yang dikenal dengan Tafsir Al-Azhar. 

Lantas, bagaimana dengan ketiga tokoh tadi? Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno?

Ternyata Allah masih sayang pada mereka, Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno. Kekejian mereka pada Buya Hamka tidak harus diselesaikan di akhirat. Allah mengizinkan masalah ini diselesaikan di dunia. 

Di usia senja, Pramoedya mengakui kesalahannya di masa lalu. Ia mengirim putrinya, Astuti dengan calon suaminya, Daniel yang mualaf untuk belajar Islam pada Hamka sebelum mereka menjadi suami istri. Apakah Hamka menolak? Tidak! Justru dengan hati yang sangat lapang Hamka mengajarkan ilmu agama pada anak dan calon menantu Pramoedya tanpa sedikit pun mengungkit-ungkit kekejaman Pramoedya. Astuti, anak perempuan Pramoedya pun menangis haru melihat kebesaran hati ulama besar ini. Hamka juga yang menjadi saksi atas pernikahan anak Pramoedya. 

Saat Mohammad Yamin sakit keras, ia meminta orang terdekatnya untuk memanggil Hamka. Dengan segala kerendahan hati dan penyesalannya pada ulama besar ini, Mohammad Yamin meminta maaf atas segala kesalahannya. Dalam kesempatan nafas terakhirnya, tokoh besar Indonesia, Mohammad Yamin pun meninggal dunia dengan ucapan kalimat-kalimat tauhid yang dituntun oleh Hamka. 

Begitu juga dengan Soekarno, Hamka justru berterima kasih dengan hadiah penjara yang diberikan padanya karena berhasil menulis buku yang menjadi dasar umat Islam dalam menafsirkan Alqur'an. Tak ada marah, tak ada dendam, ia malah merindukan tokoh besar Indonesia, proklamator bangsa karena telah membuat ujian hidup sang Buya menjadi semakin berliku namun sangat indah. Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua. Tanggal 16 Juni 1970, seorang ajudan Soekarno datang ke rumah Hamka membawa secarik kertas bertuliskan pendek; 

“Bila aku mati kelak, aku minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.”

Hamka langsung bertanya pada sang ajudan, "Di mana? Di mana beliau sekarang?" Dengan pelan dijawab, "Bapak sudah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso."

Mata sang Buya menjadi sayu dan berkaca-kaca. Rasa rindunya ingin bertemu dengan tokoh besar negeri ini malah berhadapan dengan tubuh yang kaku tanpa bisa berbicara. Hanya keikhlasan dan pemberian maaf yang bisa diberikan Hamka pada Soekarno. Untaian doa yang lembut dan tulus dipanjatkannya saat menjadi Imam Shalat Jenazah Presiden Pertama Indonesia. 

Kemudian Buya Hamka dipercaya sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia yang pertama kali, 26 Juli 1975 hingga tahun 1981. Buya Hamka mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Nasional Malaysia, dan memperoleh gelar guru besar / Profesor dari Universitas Prof.Dr. Mustopo di Jakarta. 

Karya tulis Buya Hamka lebih dari 75 buku, dan magnum opusnya adalah Tafsir Al Azhar sejumlah 30 jilid. Kitab/ buku Tafsir tafsir yang bagus, bermutu  dan luas penafsirannya. Juga menulis buku / khitab : Khatibul Ummah ( bahasa arab 3 jilid), Sejarah Umat Islam, Pembela Islam ( Tarikh Sayidina Abubakar Asshidiq),  Pribadi Hebat, Adat Minangkabau dan Agama Islam, Tasawuf Modern, Arkanul Islam,  Falsafah Hidup, Revolusi Agama, Islam dan Demokrasi, Negara Islam,   Pedoman Muballigh Islam, Kenang-kenangan Hidup,  Pelajaran Agama Islam, Pandangan hidup Muslim, Falsafah hidip, Pedoman Hidup, Ghirah: Cemburu karena Allah, Dibawah lindungan Kakbah,  Ayahku, Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad, Sayyid Jamaludin Al Afghani, Ekspansi Idiologi ( Al ghaswul Fikri),  Kedudukan Perempuan Dalam Islam, Falsafah Idiologi Islam, Lembaga Hikmat, Lembaga Hidup,  Doa-Doa Rasulullah Saw, Pengaruh ajaran Muhammad Abduh di Indonesia ( Pidato di Kairo Mesir 1958). Untuk Doktor Honoris Causa di Universitas Al Azhar Mesir. Dll.

Buya Hamka lahir di Desa  kampung Molek, Maninjau Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan Wafat 24 Juli 1981 di Jakarta.

Terima kasih Buya, atas pembelajaran kehidupan dari cerita hidupmu...

Semoga bermanfaat. Aamiin.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Selasa, 02 Juni 2020

siapa nama istri nabi Ayub ?

Pak Heri adalah ketua takmir di sebuah masjid yang terletak tidak jauh dari terminal Giwangan di Jogjakarta,. Pada satu kesempatan seorang ustadz yng ditugaskan untuk memgisi kultum usai shalat isya sebelum dilaksanakan shalat tarawih mendadak berhalangan hadir, dengan agak sedikit bingung karena tak ada persiapan untuk mengisi kultum pak Heri pun berdiri dan melangkah menuju mimbar.

Memang bukan kali ini saja beliau menjadi pengganti dadakan dari para ustadsz yang bertugas mengisi kultum namun berhalangam hadir, tapi untu kali ini terlihat agak sedikit kebingungan.

Jamaah yang ada tak terlalu banyak, mungkin karena hari itu adalah tarawih hari kesembilan belas alias memasuki minggu ketiga bulan puasa. Kebanyakan yang hadir adalah para orang tua yang terlihat mengantuk hehe. Singkat kata, pak Heri mengangkat tema tentang kisah kesabaran Nabi Ayub alaihi salam. Karena menurutnya hampir semua pengisi kultum bertemakan puasa dan yang berhubungan dengan ramadhan.

Diawali dengan menceritakan kegagahan dan kondisi nabi Ayub muda, yang kaya dan sehat sentosa, pak Heri begitu bersemangat dan lancar, meskilun hanya sebagian jamaah saja yang serius mendengarkan, karena sisanya asyik dengan rasa kantuk yang memuncak. Bahkan bapak yang duduk disebelah saya sampai gak sadar klo pecinya terjatuh karena nikmatnya angguk angguk menahan kantuk wkwkwkwk.

Sampai tiba ke dalam kisah dimana nabi Ayub mulai diuji oleh Allah dengan kemiskinan dan menderita penyakit kulit yang mengeluarkan aroma tak sedap. Perlahan orang orang terdekatnya mulai menjauh, kecuali satu istrinya yang dengan sabar mendampingi dan merawat nabi Ayub  melewati cobaan dan ujian ini.

'Jamaah ada yang tahu siapa istri nabi Ayub yang sabar ini???' tanya pak Heri ditengah kultum. Tak ada jawaban dari jamaah, pak Heri pun mengulang pertanyaan dengan suara lebih keras. 'Gimana? Ada jamaah yang tahu...siapa nama istri nabi Ayub yang paing sabaaar???" sebagian jamaah mulai mengangkat tegak kepalanya pertanda menyimak lebih dalam, dan yang tidur pun terbangun karena suara pak Heri memang terdengar lumayan lantang hahaha. Tapi tetap saja tak ada jawaban dari jamaah yang hadir. Pak Heri mengulang sekali lagi pertanyaannya "bagaimana, ada yang tahu nama istri nabi Ayub yang paling sabar?...suara pak Heri tak sekeras sebelumnya memang tapi cukup membuat para jamaah saling pandang karena ga ada satu pun yang tahu jawabannya. Termasuk juga saya qiqiiqiiqiqi. Tanpa menunggu lama pak Heri melanjutkan kultumya ..." baiklah kalo memang tidak ada yang tahu , kita sebut saja istrinya itu Bu.Ayub !!! @$##$$ " . Sontak semua jamaah pun tertawa hahahahahaha

Pak Heri melanjutkan kultumnya sambil terus tersenyum sampai selesai.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

#salambubur

Senin, 01 Juni 2020

sedekah baju Rasulullah

RENUNGAN MALAM

Alkisah seorang Pengemis Mengetuk pintu Rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Pengemis itu berkata: "saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullih."

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Wahai Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu".

Sayyidah Aisyah pun melaksanakan perintah Rasulullohu shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar: 
"Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ".

Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.

Kemudian ada seorang kaya namun buta yang mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya:
 “jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka”. 

Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.

Alangkah gembiranya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata: 
“Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini, kembalikanlah pandanganku... ".

Masyaa Allah...
dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.

Keesokan harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan penuh gembira dan berkata: "Wahai Rasulullah... pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku.. ".

Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya, padahal biasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam jarang sekali tertawa... 

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Sayyidah Aisyah: "Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan izin dan berkahNya, ia telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."

Masya Allah ...

Al-Imam as-Suyuti menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala shadaqoh itu ada 5 macam:
" Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori :

1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.

2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.

3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.

4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua.

5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fiqih.

[Kitab Bughyatul Musytarsyidin].

Wallahu a'lam bish-shawab..

Semoga Allah Ta'ala mendekatkan kita hari ini dengan segala kebaikan yang ada di dalamnya dan memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas.