Rabu, 29 April 2020

Aygatyu dan Jacooper

Aygatyu (bukan nama sebenarnya),ayam milik tetangga yg kini tinggal sementara di pekarangan belakang rumah yg saya tempati. Tepat seminggu sebelum ramadhan tiba, saya menemukannya tanpa sengaja di pojok pekarangan terhalang oleh bambu bambu bekas yg panjang dan mulai lapuk, padahal dua hari sebelumnya sang oemilik menanyakan perihal keberadaannya pada saya.maklum namanya juga Aygatyu (ayam minggat muyu)hahahahaha...

Esoknya pemilik ayam bertanya lagi tentang Aygatyu kepada saya....iya .saya yang pada saat itu sedang menikmati dinginnya pagi dengan semangkok bubur ayam lengkap dengan sate dan gorengan, minumnya pasti bukan teh botol sosro melainkan teh manis buatan ayang mbeb yang ngaduk gulanya sambil liat hp memantau tren hijab terupdate di sosmed dan marketplace terkemuka hahahahaha...

Kembali ke Aygatyu (nama samaran). Si ayam ternyata sedang mengerami 10 butir telur hasil hubungan tanpa  ikatan dengan pasangamnya Jacooper (jago kurang perhatian)...juga bukan nama sebenarnya hihihi...

Aygatyu dan Jacooper (dua duanya nama samaran) memang sepasang ayam hasil persilangan ayam pelung dan ayam ketawa, sehingga si jantam punya penampilan yang ok dan suara yang merdu. Seda gkan si betina  punya paha dan dada yang besar namun tetap lincah dan enerjik   ...semlohay klo kata kang iwawan kawan saya  tukang krupuk asli ciamis tapi lama tinggal di jakarta. Wkwkwkwkwkwk

Sehari sebelum pemerintah menetapkan bahwa puasa tahun ini akan dimulai pada hari jumat 24 April 2020, Aygatyu tiba tiba nongol bersama enam anaknya. Senang rasanya melihat mereka dan saya pun langsung menyampaikan kabar ini kepada sang pemilik ayam. "mbak, ayamnya sudah menetas..anaknya ada enam." .... "Alhamdulillah, yowes biar disana aja, nanti kita bagi hasil'. Jawabnya dengan sumringah.

Singkat cerita, Aygatyu dan anak anaknya kini tinggal dan tidur di pekarangan belakang rumah setiap hari entah sampai kapan hehe. Yang menarik dari peristiwa ini adalah. Ada perasaan senang ketika saya memberi makan Aygatyu dan anak anaknya, padahal saya bukan pemiliknya. Di sisi lain saya juga tidak punya rasa takut akan kehilangan mereka.,karena sadar klo mereka bukan milik saya. Apa yang saya lakukan itu karena saya pribadi suka dan senang memelihara binatang terutama ayam. Adapun soal bagi hasil ,saya tak terlalu memimirkannya, karena rasa senang saat memelihara Aygatyu dan anak anaknya sudah lebih dari cukup.

 Mungkin ini jawaban dari pertanyaan kang wawan kepada saya tentang ilmu ikhlas. Melakukan sesuatu atas dasar senang (kasih sayang) tanpa berharap apapun dari apa yang dilakukan. Bagi umat islam biasanya ditandai dengan membaca Basmalah setiap mengawali sebuah perbuatan. 

Mengucapkan Basmalah sebelum melakukan sesuatu, berarti ingin melakukan sesuatu atas dasar suka (kasih sayang). Dan tentunya menyertakan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dalam niatnya, karena semua tak akan terjadi tanpa kehendak-Nya. Ikhlas cenderung sering dikaitkan dengan sikap tulus saat memberi sesuatu pada sesama mahluk, padahal ikhlas mencakup semua niat dan sikap dalam tingkah laku manusia.

Aygatyu sedang sibuk mencoker coker tanah mencari cacing untuk anak anaknya saat tulisan ini dibuat. Dan Jacooper entah dimana wujudnya, yang kudengar hanya suara merdunya tadi pagi saat rembulan perlahan meninggalkan malam dan matahari bersiap menjemput pagi.

Smoga bermanfaat,
Kotagede, 30 April 2020

#salambubur

Minggu, 26 April 2020

surat dari ayah (sebuah puisi)

Surat dari Ayah


Anakku,
Jangan kau mencariku dalam gelapnya malam
Aku tak punya terang seperti bintang
Kau bisa kubelikan jajan 
tapi tak bisa kujanjikan akan indahnya masa depan
Tak perlu lelahku kau pikirkan
Karena itu sudah menjadi kewajiban

Temui saja aku 
Diantara tetesan keringat para pekerja
Dalam goresan luka para pejuang
Di butiran air mata duka dan kepedihan

Temui saja aku
Di atas panggung para juara
Dalam goresan tinta para cendikia
Di butiran air mata haru dan bahagia

Tempat yang pantas untuk kita bertemu nanti
Ayah yang menyiapkan 
Tapi kamu yang pilihkan
Dan Tuhan yang menentukan

Jadilah anak yang cerdas juga beriman
Banyak teman dan dekat dengan Tuhan
Jalan yang harus kau lalui tak selamanya nyaman
Kesuksesan butuh rintangan dan cobaan

Hingga saatnya nanti
Kau temui aku
Dalam bait bait doa anak yang sholeh

...........

Jogja 24 April 2020

*ditengahpandemicovid-19


Minggu, 19 April 2020

Mr.Erdogan dan Ayahnya (kisah inspiratif)



Presiden Turkey Erdogan berkata:

Ketika saya masih kecil, saya sangat egois, selalu mengambil yang terbaik untuk diri saya sendiri. Perlahan-lahan, semua orang meninggalkan saya dan saya tidak punya teman. Saya tidak berpikir itu salah saya tetapi saya mengkritik dan menyalahkan orang lain.

Ayah saya memberi saya 3 kalimat dan beberapa pilihan untuk membantu saya dalam hidup.

Suatu hari, ayah saya memasak dua mangkuk mie dan meletakkan dua mangkuk di atas meja. Satu mangkuk disajikan dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur di atasnya. 

Ayah berkata, *Anakku, silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan*. (Telur sulit didapat saat itu). Hanya bisa makan telur selama Festival Tahun Baru Islam. Tentu saja saya memilih mangkuk dengan telur.. Saat kami mulai makan. Saya mengucapkan selamat kepada diri saya sendiri atas pilihan & keputusan cerdas yang saya lakukan dan mendapatkan telur itu. Lalu saya terkejut ketika ayahku makan mie bersamaku, ternyata ada dua telur di bawah mangkuknya, tersembunyi di bagian bawah mie. Saya sangat menyesal.. memarahi diriku sendiri karena terlalu terburu-buru dalam keputusanku. Ayah saya tersenyum dan iba kepada saya, 

*ANAKKU KAMU HARUS INGAT APA YANG DILIHAT MATAMU MUNGKIN TIDAK BENAR*.
*JIKA KAMU BERNIAT MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI ORANG LAIN, KAMU AKAN BERAKHIR DENGAN KEKALAHAN*.

Keesokan harinya, ayah saya kembali memasak dua mangkuk mie..satu mangkuk dengan telur di atasnya dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Sekali lagi, dia meletakkan dua mangkuk di atas meja dan berkata kepada saya, *Anakku..Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan*..Kali ini saya lebih pintar. Saya memilih mangkuk tanpa telur di atasnya. Yang mengejutkan saya, saat saya memisahkan mie di atas, tidak ada satu pun telur di dasar mangkuk..Sekali lagi ayah saya tersenyum dan berkata kepada saya...

*ANAKKU, KAMU TIDAK HARUS SELALU BERGANTUNG PADA PENGALAMAN KARENA TERKADANG HIDUP DAPAT MENGECOHMU ATAU MENIPUMU, TETAPI KAMU TIDAK BOLEH TERLALU JENGKEL ATAU BERSEDIH, INI HANYA SEBAGAI PENGETAHUAN YANG KAMU DAPAT  SEBAGAI PROSES PEMBELAJARANMU. DAN KAMU TIDAK AKAN MENDAPATKAN PELAJARAN SEMACAM INI  DARI  BUKU,SEKOLAH MAUPUN DI BANGKU KULIAHMU*.

Hari ketiga, ayah saya lagi memasak dua mangkuk mie lagi, satu mangkuk dengan telur di atas dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya.. Ayahku meletakkan dua mangkuk di atas meja dan kembali berkata kepadaku.. *Anakku...Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan*. Kali ini, aku memberi tahu ayahku, *Ayah yg pilih dulu. Ayah adalah kepala keluarga dan berkonstribusi paling banyak kepada keluarga* lalu Ayah saya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur di atasnya. Saat saya makan semangkuk mie saya, di hati saya berkata pasti tidak ada telur di dalam mangkuk. Yang mengejutkan saya.. Ada dua telur di dasar mangkuk. Ayah saya tersenyum kepada saya dengan cinta di matanya..

*ANAKKU, KAMU HARUS INGAT.. KETIKA KAMU BERFIKIR UNTUK KEBAIKAN ORANG LAIN, MAKA HAL-HAL BAIK AKAN SELALU TERJADI PADA DIRIMU*.

Saya selalu ingat tiga kalimat nasehat ayah saya dan hidupku selalu melakukan sesuai nasihatnya. 
Dan Alhamdulillah saya bisa sukses.


Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat..

*Selamat beraktivitas di rumah*
*DIRUMAH SAJA JANGAN KELUAR*