Rabu, 31 Januari 2018

Hujan

PEKAN LALU, SAYA BERJALAN KAKI SEKITAR 200 METER DI KOMPLEK DAAR EL QOLAM 3 IKUT IRING-IRINGAN LAINNYA MENUJU RUANG SARESEHAN INTERNASIONAL.

LANGIT TAMPAK SEMAKIN GELAP.

SESUDAH PARA NARASUMBER DUDUK DI PANGGUNG DAN KURSI RUANGAN UNTUK 7000 ORANG ITU TERISI, HUJAN LEBAT PUN TURUN.

Jadi, kini saya sudah saksikan langsung ilmu almarhum kyai Rifa'i yang katanya punya doa berikut cara memindahkan atau menunda hujan. Informasi ini sebagaimana saya peroleh saat bertemu dengan salah seorang murid beliau, Kyai Ahmad Nawasi di rumahnya di Menes, Pandeglang, tahun 2011. Menurutnya, sekian kali pernah di Komplek Daar el Qolam tidak hujan, tapi di sekitarnya hujan.

Dengan, demikian apa yang saya saksikan pekan lalu, mungkin ilmu menunda atau memindahkan hujan itu selain oleh Kyai Rifai diturunkan kepada Kyai Ahmad Nawasi juga ke murid2 lainnya di Daar el Qolam.

Doa dan tata cara memindahkan dan menunda hujan ini, mungkin hasil pemahaman terhadap hadits Rasulullah saw. Semasa hidupnya sebagaimana diterangkan dalam Sahih Bukhari yang diriwayatkan oleh Anas, beliau pernah berdo’a:

اللهم حوالينا ولا علينا اللهم على الأكام والظراب وبطون الأودية ومنابت الشجر

Allahumma hawalayna wa la ‘alayna, Allahumma alal akami wad thirobi, wa buthunil audiyyati wa manabitis syajari

Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, dan jangan turunkan kepada kami untuk merusak kami.  Ya Allah turunkanlah hujan di dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.

Wallahu a'lam bis showab

*Copas
Tulisan ust.Norman kholis
Alumni Daar el Qolam