Selasa, 31 Mei 2016

Persiapan Ramadhan

*Persiapan Ramadhan*

AQL Islamic Center – Tamu agung bernama Ramadhan sudah di ambang pintu. Tinggal menghitung hari, kita akan masuk ke dalamnya. “marhaban yaa Ramadhan” Semoga Allah anugrahkan kepada kita umur panjang untuk bertemu dengannya, kesehatan jasmani dan rohani agar bisa memaksimalkan ibadah kepada-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, ““Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan di dalamnya puasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Di dalamnya Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaikan).” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Baihaqi).

Namun untuk menyambut bulan penuh berkah ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, agar kita sukses meraih gelar taqwa dan mendapat janji Allah, yaitu ampunan dan bebas dari api neraka. sebagaimana Rasulullah, para sahabat dan tabi’in telah mencontohkan.

*Pertama* memperbanyak do’a agar usia kita disampaikan ke Ramadhan. Para sahabat dan tabi’in terdahulu, mempersiapkan diri jauh-jauh sebelumnya. Ada yang dua bulan sebelumnya, bahkan ada yang sejak enam bulan sudah memohon kepada Allah dan mempersiakan diri menyambutnya.

*Kedua* memperbaharui niat. Sedikit dari kita yang mempersiapkan hati dan niat dalam menyambut tamu agung ini. Padahal niat adalah penentu segalanya. Banyak yang tidak semangat menjalankan ibadah Ramadhan, mungkin diantara faktornya adalah tidak punya niat yang sungguhan. Parahnya lagi, ada yang sudah puluhan kali berjumpa Ramadhan, namun tidak meninggalkan pengaruh positif pada dirinya, seakan-akan ibadah Ramadhan hanya sekedar ritual belaka. Na’udzu billah.

*Ketiga* memperbanyak tilawah Al-Qur’an. Disebutkan, bahwa para sahabat dan tabi’in ada yang mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari di bulan Ramadhan. Bahkan imam Syafi’i rahimahullah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali di bulan penuh berkah ini. Lalu bagaimana dengan kita? Tentu semua itu tidak sekonyong-konyong terjadi tanpa proses dan latihan di bulan-bulan sebelumnya.

*Keempat* memperbanyak puasa sunnah terutama di bulan sya’ban. Ini juga untuk melatih diri sebelum melaksanakan puasa wajib. Aisyah RA menuturkan bahwa saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh selain bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa sunnah seperti di bulan Sya’ban. (HR. Bukhari).

*Kelima*  bertaubat dengan sungguh-sungguh serta memohon maaf kepada sesama. Sebagai manusia biasa, tentu tidak ada yang luput dari dosa. Apalagi di tengah godaan dan fitnah akhir zaman ini. Tidak sedikit anak manusia yang terjembab dalam kubangan dosa. Namun sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat dan mau berubah pada yang lebih baik. Alangkah indahnya, jika kita memasuki bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan lapang.

*Keenam*  mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Ramadhan. Sehingga ibadahnya tidak sia-sia dan sekedar ikut-ikutan, melainkan dengan dasar ilmu yang matang. Minimal harus selesai membaca bab puasa.

*Ketujuh*  mempersiapkan fisik. Dalam Ramadhan, kita akan banyak menghabiskan waktu untuk ibadah. Seperti tarwih, qiyamullail dan witir. Karenanya dibutuhkan kekuatan fisik yang harus dilatih dari sekarang. Di antaranya adalah dengan memperbanyak qiyamullail.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperoleh predikat taqwa sebagaimana yang telah Allah janjikan. Allahumma amiin.
Abu Faqih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar